penyair-penyair (surah asy syu'araa')

"dan jika kamu (tetap) dalam keraguan terhadap apa yang Kami turunkan (Al Quran) kepada hamba Kami (Muhammad), maka datangkanlah suatu surat (saja) yang semisalnya; dan ajaklah pembantu-pembantu kamu selain dari Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar". (surah al baqarah 23)
"maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya maka peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang kafir". (surah al baqarah 24)

(ayat ini merupakan tantangan terhadap mereka yang ragu-ragu tentang kebenaran Al Quran yang tak dapat ditiru meskipun dengan mengerahkan segenap ahli sastra dan bahasa, sebab ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW)

"sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami memeliharanya". (surah al hijr 9)

(sejak awal Al Quran sangat terjaga orisinallitasnya, seperti dijanjikan Allah dalam firman-Nya)

Mengenai Saya

Foto saya
cipta karya kreasi, citra kerja kreatif

Sabtu, 24 Oktober 2009

dalam catatan "Per ban kang"



















dalam catatan "Per ban kang". Jakarta, 16 Pebruari 2006; IT Katana

Per ban kang

1. Perban

Man usia sakit mungkin perlu ....
Man usia luka mungkin perlu ....

Bina tang sakit mungkin perlu ....
Bina tang luka mungkin perlu ....


2. Sakit

Man usia sakit mungkin ....
Man usia berusia ....

Bina tang beruang ....

Man usia ....
Bina tang ....
..... sehat mungkin ....
..... mungkin sakit ....


3. Bank

Bank mungkin .... sakit
Bank usia berusia ....

Bank beruang ....

Bank ....
Per bank kang....
..... sakit mungkin ....
..... mungkin pesakit ....


4. Bar

Man usia ....
Bina tang ....
Barang ...
Bar ....
Bar bar ....

5. Bu bar

Bank ....
Bar bar ....
.... bar penipu pak, bu, mas yarakat ....
.... bar tempat .... kong lu melarat ....
.... bar tempat bikin .... man usia jadi melarat ....
.... barkan saja ....


6. Bu baran bank

Kalau man usia .... sek arat ....
.... meninggal,
.... pulih.

Kalau bina tang .... sek arat ....
.... mati,
.... sembuh.

Kalau bank bar .... sek arat ....
.... mati,
.... ko lep,
.... suntik,
.... lu kui dasi,
.... .

Maka ....
.... pak, bu, mas yarakat ....
.... man usia jadi melarat ....


7. Bank bar besar

Kebanyakan bang (k) bar ....
Massa krisis .....
Man usia kritis ....


8. Catatan .... buat nasa bahanku swasta

Banyaknya alasan, banyaknya bank swasta dibubarkan ....,
Salah satunya karena bank bar kecil ....,
kalau bank bar swasta besar ada yang tetap dipertahankan karena jaringannya besar .....

Sebenarnya bank bar kecil kalau disatukan akan mempunyai jaringan besar pula. Sebenarnya pula .... yang merasakan melarat ya rakyat kecil, bukan Kong lu melarat .... yang disuntik setelah membawa lari uang (cash dan tidak cash) dan meninggalkan kewajiban, begitu pulih mau mengambil alih lagi dan seterusnya. Sebenarnya lagi pula .... yang merasakan krisis ya peri (tanah) .... yang banyakan di bank swasta kecil yang dibarkan, sedangkan bukan peri (tanah) .... tetap berleha-leha di ke dalaman maupun di ke luar negerian (pake ce lana potong).
(tanah kan sam abu me)
Jakarta, 16 Pebruari 2006

9. Be ca diskriminasi

Masa sebel um krisis,
per I tanah tertind as be ca enak
jarang per I tanah yang diterima kerja di sana ....,
yang banyak di sana ya .....
Kalau pun ada sedih kit, termasuk upahnya (jauh dibawah ca enak).

Masa krisis dan setelah krisis,
per I tanah tertind as be ca enak jua,
ada lah suntikan jalan terus (yang lain, ....).
(tanah kan sam abu me)
Jakarta, 17 Pebruari 2006

Tuntunan tuntutan bagi mu negeri ku

Bu at peri tanah yang men jabat, hati-hati dengan tuntutan ini itu yang selalu tidak puas, dari zaman sebel um, se mas sa dan se sudah kolo nial, yang selalu maunya di kelas yang lebih tinggi dari peri tanah.
Bu at peri tanah yang men jabat, prioritaskan (jangan buang akal dan harta rakyat) tuntunan bagi yang tidak banyak menuntut dan tidak kabur (saat negeri membutuhkan) meninggalkan utang (yang di tanggung peri tanah) di ke dalam luar negeri (membawa harta peri tanah) yang membuat negara krisis akan ulahnya (sangat tak ber peri) begitu di ke negeri masih masa rawat mereka banyak tuntutan (tak ada peri).
Sekali lagi bu at peri tanah yang men jabat, prioritaskan tuntunan serta fasilitasi bagi mu negeri peri tanah, jangan sampai mereka merasa di jajah dan di jarah di tanah air sendiri ... keri tis.
Jakarta, 17 Pebruari 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar